Program departemen pendidikan meliputi program
harian, mingguan dan bulanan, diantara penjabaran dari masing-masing program
adalah sebagai berikut:
a. Sorogan
Ø Sorogan
Al-Qur’an
NO
|
WAKTU
|
PESERTA
|
TEMPAT
|
1
|
Ba’da maghrib
|
Santri bi an-nadzor dan bi al- ghoib non
pengabdian
|
Musholla Angkring tengah
|
2
|
Setelah pengajian sulamut taufiq
|
Santri pengabdian
|
Musholla Angkring barat
|
Ø Sorogan
dan Bimbingan Jilid Yanbu’a
Pengajian jilid ba’da maghrib bagi santri non
pengabdian seluruh santri sorogan kepada santri pengabdian yang telah di tunjuk
sebagai ustadz penyorog setelah itu di setorkan kepada Gus Ami. Seangkan
bimbingan yanbu’a diperuntukan khusus bagi santri pengabdian, berupa bimbingan
mengajar al-qur’an metode jilid yanbu’a.
( jadwal sebagaimana terlampir).
NO
|
WAKTU
|
PESERTA
|
TEMPAT
|
1
|
Ba’da maghrib
|
Seluruh santri non pengabdian
|
Musholla Angkring tengah
|
2
|
Setelah Bimbingan Yanbu’a
|
Santri pengabdian
|
Musholla Angkring barat
|
Kendala - kendala yang dihadapi Departemen
Pendidikan ketika mengkoordinir sorogan Al- Qur’an antara lain:
1.
Kurangnya
keaktifan sebagian santri untuk sorogan.
2.
Kurangnya
jumlah Jilid 1 dan jilid 2 selama tiga bulan yang lalu. ( sebagai solusi dept.
pendidikan memperbanyak jilid dengan foto copy)
3.
Departemen
keamanan yang ada ditimur ditunjuk sebagai ustad penyorog, sehingga masih banyak
santri yang tidak sorogan karena tidak ada yang mengoprak-oprak. ( diambil
solusi ustad penyorog ikut mencari santri yang disorog, prakteknya kurang
maksimal).
4.
Pada
bimbingan santri yanbu’a, jadwal sering berubah-ubah sehingga mengurangi
antusias peserta bimbingan untuk ikut.
5.
Pada
hari-hari tertentu banyak santri pengabdian yang tidak bias ikut bimbingan
karena terbentur dengan jadwal kegiatan lain ( kuliah, khidmah bangunan dengan
pak lakun, dan antar sekolah).
b.
Membuat
Jadwal Harian Kegiatan Santri
Jadwal ini berisi tentang kegiatan hrian santri
mulaid ari bangun tidur hingga tidur lagi pada malam hari. Jadwal sebagaimana
terlampir.
Ø Kendala:
1.
Masih
banyak santri yang beraktifitas diluar jadwal yang telah dibuat oleh pengurus
2.
Belum
ada kerjasama yang baik dengan keamanan terkait pengkondisian santri sesuai
jadwal. Terutama pada saat tidur siang, masih banayk santri yang berkeliaran
diluar kamar.
3.
Pada saat
siang hari sebagian besar pengurus pondok sibuk dengan aktifitas kuliah,
khidmah bangunan, sehingga pengawas tidur siang pada hari-hari tertentu tidak
ada.
c. Pengajian
Wekton
Untuk meningkatkan pemahaman terhadap ilmu -
ilmu agama diperlukan suatu forum yang mampu memenuhi tujuan tersebut dan tokoh
sentral yang memantau secara langsung
perkembangan santri, pengajian ini dilaksanakan setiap hari.
Dengan jadwal sebagaimana terlampir.
Ø Kendala - kendala pada saat pengajian wekton
ba’da shubuh :
1.
Pada
saat pengajian berlangsung banyak santri yang tidur ( baik didalam majelis
amupuan tidur dikamar), salah satu factornya adalah banyak santri yang begadang
, bangun tidur( diatas jam 00:00) saat pengurus sudah istirahat.
2.
Apabila
qori’ nya tidak hadir maka kegiatan kosong karena tidak ada badal.
3.
Masih
adanya santri yang mengikuti pengajian tetapi belum memiliki kitab.
4.
Petugas
pengoprak-oprak belum maksimal.
Ø Kendala - kendala pada saat pengajian wekton
ba’da ‘Asyar :
1.
Kurangnya
perhatian dan kesadaran santri untuk mengikuti pengajian.
2.
Pada
saat pemgajian berlangsung masih ada sebagian santri yang beraktifitas dkamar
mandi ( mencuci, mandi).
3.
Untuk
sebagian qori’ apabila berhalangan hadir maka kegiatan kosong karena tidak ada
badal.
d. Syawir
dan Takror malam ba’da isya’.
Kegiatan ini
bertujhuan untuk menunjang pamahan dari materi pelajan yang diajarkan di madrasiyah
( pagi-madin). Dilaksanakan diangkring tengah setiap ba’da isya’ hingga pukul
22:30 WIB. Dengan jadwal sebagaimana
berikut:
Ø Kendala – kendala :
1.
Belum
ada pembimbing dari masing-masing halaqoh, banyak santri yang
tidur/ngrumpi pada waktu kegiatan belajar wajib.
2.
Lokasi
asrama yang terpisah sehingga menyulitkan petugas pengoprak-oprak.
3.
Seringkali
santri meninggalkan tempat takror sebelum jam takror selesai.
4.
Dari
pengurus kurang bias mengawasi karena pada
saat yang sama pengurus juga mengikuti kegiatan syawir.
5.
Jadwal
pengawas jam takror belum berjalan.
e. Sholat
Jama’ah
Sholat jama’ah lima waktu diwajibkan oleh semua
santri agar mempermudah para pengurus untuk mengontrol santri setiap waktu, dan
yang diimami oleh pengasuh akan tetapi apabila Beliau berhalangan hadir maka
akan di badali oleh ustadz santri pengabdian yang ditunjuk.
Ø Kendala - kendala :
1.
Kurang
adanya kerja sama antar pengurus untuk mengoprak-oprak seluruh santri.
Disamping itu juga lokasi yang terpisah sehingga menyulitkan petugas
pengoprak-oprak.
2.
Pemberlakuan
sanksi bagi yang tidak ikut jamaah belum berjalan maksimal.
3.
Kesadaran
para santri akan pentingnya sholat jama’ah sangat kurang sehingga masih banyak
santri yang bermalas-malasan ketika masuk waktu sholat.
4.
Banyak
santri yang sulit dibangunkan pada jam-jam sholat berjamaah ( subuh, dzuhur, isya’). Factor utama
pemberlakuan jam malam kurang maksimal, managemen waktu personal santri yang
kurang baik sehingga tidak konsisten pasa jam-jam wajib.
5.
Pada
saat wirid berlangsung banyak santri yang gaduh sehingga harus selalu diawasi.
6.
Khusus
pada saat sholat ashar banyak santri yang beraktifitas dkamar mandi ( mencuci, mandi ).
f. Kegiatan
Malam Jum’at
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mempersiapkan
para santri ketika sudah terjun di dalam masarakat. Kegiatan ini juga berfungsi membentuk kader – kader
Islam untuk berda’wah dan mensyiarkan agama.
Kegiatan
ini dilaksanakan setiap malam jum’at dengan jadwal sebagai berikut:
KEGIATAN MALAM JUMAT
NO
|
KEGIATAN
|
PESERTA
|
WAKTU
|
TEMPAT
|
1
|
Sholat Maghrib dan Wirid
|
Seluruh
santri putra
|
17:45-18:30
|
Angkring
Mushola
|
2
|
Muhafadzoh
|
Santri
kelas I-VI MADIN
|
18:30-19:30
|
Kelas/tempat
yang ditunjuk
|
3
|
Jama’ah Sholat Isya’ dan Wirid
|
Seluruh
santri putra
|
19:30-20:00
|
Angkring
Mushola
|
4
|
Kegiatan Mingguan Malam Jumat
|
|
|
|
Minggu I
= Dzibaiyyah Albarzanji
|
Seluruh
santri putra
|
20:00-21:00
|
Angkring
Mushola
|
|
Minggu II
= ‘Ubudiyyah
|
||||
Minggu III
= Khutbah Jumat
|
||||
Minggu IV
= ‘Ubudiyyah
|
NB:
1.
‘Ubudiyyah
dibimbing oleh Ust. Syamsul Romadlon dan Ust. Muammar
2.
Muhafadzoh
diawasi oleh Ustad MADIN yang mukim dipondok
3.
Pembagian
santri saat muhafadzoh disesuaikan dengan kelas MADIN
4.
Khutbah
jumat dan Dzibaiyyah ditugaskan kepada santri secara bergilir
Ø Kendala – kendala :
1. Banyak santri yang
tidak memperhatikan kegiatan dengan seksama.
2. Jadwal yang tidak
sama antara angkring barat dan angkring tengah. Sehingga kegiatan menunggu
semua santri berkumpul.
g. Ziarah
Maqom
Ziaroh ini bertujuan untuk mendoakan hadratus
syaikh pendiri Pondok Pesantren Putra Hudatul Muna Dua yaitu, KH. Qomaruddin
Muftie serta mengambil ‘ibroh yang dapat diteladani dalam kehidupan sehari –
hari.
Dilaksanakan pada hari jum’at pagi setelah
jama’ah sholat shubuh sebelum manaqib.
Adapun
jadwalimam ziaroh sebagai berikut :
KEGIATAN
|
PESERTA
|
WAKTU
|
IMAM
|
TEMPAT
|
ZIAROH MAQOM
|
Seluruh santri putra
|
Ba’da Shubuh
|
Ust. Muam dan Ust. Romadlon dengan badal
pengurus
|
Makbaroh
|
Ø Kendala – kendala :
1.
Banyak
santri yang masih tidur saat kegiatan akan dilaksanakan
2.
Waktu
menuju atau menanti ustad sering molor. sehingga mempengaruhi waktu jadwal
kegiatan selanjutnya.
g. Pembacaan
manaqib
KEGIATAN
|
PESERTA
|
WAKTU
|
IMAM
|
TEMPAT
|
Manaqib Syeikh Abdul Qodir Al-Jilani
|
40 santri putra
|
Ba’da Ziaroh Makam
|
KM romdoln Fauzi dengan badal Ust. Muamar
|
Angkring Mushola barat
|
Ø Kendala:
1. Jumlah santri yang
ikut sering kali berubah-ubah ( tidak genap 40 santri).
2. Banyak santri yang
belum memiliki kitab manaqib.
h.
Kesenian
Program kesenian ini
merupakan kegiatan ekstra (tidak wajib) sehingga kegiatan ini lebih ditujukan
kepada para santri yang berminat.
Status An-Nahdloh
mulai periode kepengurusan ini berada di bawah naungan kepengurusan pondok
pesantren putra, yakni di handle langsung oleh departemen pendidikan, dengan
tujuan agar kepengurusan An-Nahdloh lebih terarah.
No
|
Bentuk Kegiatan
|
Waktu
|
Peserta
|
Tempat
|
1
|
Latihan Rutin
|
Malam jumat minggu ke 1 dan 3
|
crew an-nahdloh
|
Angkring tengah dan angkring barat
|
2
|
Latihan Rutin
|
Malam jumat minggu ke 2 dan 4
|
Santri yang berminat
|
Angkring tengah
|
3
|
Latihan tanggapan
|
Insidental
|
crew an-nahdloh
|
Angkring tengah
|
4
|
On Air Di Aswaja FM
|
Malam ahad pahing
|
crew an-nahdloh
|
Aswaja FM dan INSURI
|
Ø Khusus untuk kegiatan latihan rutin setiap malam ahad
pahing di Aswaja FM yang dalam prakteknya ini perlu untuk ditinjau ulang karena
waktunya bersamaan dengan waktu MADIN.
Ø Kemudian mengenai
prosedur tanggapan yang berlokasi diluar pondok, juga harus melalui persetujuan
Ketua Pondok, untuk kemudian disowankan ke pihak Kabag dan Pengasuh.
Program An-Nahdloh
yang belum berjalan:
a. Mencari kader
personil An-Anahdloh untuk regenerasi kepengurusan dan personil
b. Menambah inventaris
c. Membuat seragam
personil
Dengan
susunan kepengurusan An-Nahdloh sebagai berikut :
Ketua :
M. Kholiq Nur’aini
Sekretaris :
M. Khoirul Anam (pengabdian)
Bendahara : M. Khoirul Anam
Personil :
1. M. Ibrahim Ghozali
2. M. Fatikhul
Muzakki
3. Imam Fatkhurrozi
4. M. Mukhlis Hidayat
5. A. Hadiyuddin
6. M. Mazidul Kirom F
Tidak ada komentar:
Posting Komentar